Gempa 8,7 SR Bakal Muncul dari Selat Sunda, Jakarta Waspada -->

Header Menu

Gempa 8,7 SR Bakal Muncul dari Selat Sunda, Jakarta Waspada

 Informasi mengenai prediksi gempa berkekuatan 8,7 Skala Richter (SR) di sekitar Jabodetabek menjadi perbincangan hangat pasca-gempa yang mengguncang Lebak, Banten.

Ancaman gempa itu juga sempat mengemuka beberapa waktu lalu dalam sarasehan yang diadakan Ikatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menyatakan potensi gempa tersebut tidak akan muncul di Jakarta namun di Selat Sunda bagian selatan.
" Jika itu terjadi akan berdampak di Jakarta," kata Sutopo dalam cuitannya.



Potensi gempa 8,7 SR tidak akan terjadi di wilayah Jakarta. Tetapi potensi itu ada di Selat Sunda bagian selatan dan selatan Jawa. Jika itu terjadi akan berdampak di Jakarta. Tingkat kesiapsiagaan pemda dan masyarakat Jabodetabek masih rendah dalam menghadapi gempa besar.

Selain potensi gempa 8,7 SR dari Sunda Megathrust, masyarakat Jabodetabek juga harus mewaspadai adanya pergerakan sesar aktif.
Meski begitu, Kabag Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Hary Tirto Djatmiko, menyebut ancaman gempa 8,7 SR yang pernah disinggung dalam buku Peta Sumber dan Bahaya Gempabumi Indonesia tahun 2017 itu tetap tak dapat diprediksi.
" Meski para ahli mampu menghitung perkiraan Magnitudo maksimum gempa di zona megathrust, akan tetapi teknologi saat ini belum mampu memprediksi dengan tepat, apalagi memastikan kapan terjadinya gempa megathrust tersebut," tulis Hary, di laman resmi BMKG, Jumat, 2 Maret 2018.
Sutopo menyebut ada 17 titik gempa yang pernah mengguncang Jabodetabek. Sutopo berharap pengetahuan warga Jabodetabek mengenai mitigasi bencana dapat ditingkatkan.
" Jumlah penduduk Jabodetabek 32 juta jiwa. Mereka masih minim pengetahuan dan latihan antisipasi gempa," ujar Sutopo.



Inilah sumber gempa yang pernah mengguncang Jabodetabek. Selain potensi gempa 8,7 SR dari Sunda Megathrust, harus diwaspadai gempa dari sesar aktif yang ada. Jumlah penduduk Jabodetabek 32 juta jiwa. Mereka masih minim pengetahuan dan latihan antisipasi gempa.

Senada dengan Sutopo, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan potensi gempabumi di Indonesia sepatutnya jangan sampai menimbulkan perasaan mencekam dan ketakutan di masyarakat.
" Masyarakat harus terus meningkatkan kemampuan dalam memahami cara penyelamatan saat terjadi gempabumi," kata Dwikorita dalam keterangan tertulisnya.
BMKG dan BNPB serta beberapa lembaga dan kementerian terkait, kata Dwikorita, akan menggalakkan sosialisasi gempa bumi di beberapa instansi.
" Hal ini akan dapat menjadikan seluruh masyarakat kita lebih paham dan lebih siap dalam menghadapi bencana, serta lebih terampil dan cekatan dalam melindungi ataupun menyelamatkan dirinya saat terjadi gempa," kata Dwikorita.
(Sah)
2 dari 4 halaman

Prediksi Tsunami 57 Meter di Pandeglang, Ini Kata BNPB

Dream - Masyarakat diimbau tidak panik dengan prediksi potensi tsunami 57 meter di pantai selatan Jawa Barat dan Selat Sunda jika terjadi gempa megathrust 8,8 hingga 9 skala Richter. Prediksi itu hendaknya tidak disikapi secara berlebihan.
Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Humas dan Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, melalui akun Twitter @sutopo_pn.
" Hingga saat ini belum ada iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti, baik besaran gempa, lokasi, waktu secara pasti," cuit Sutopo, sikutip Dream pada Rabu 4 April 2018.
Sutopo menambahkan, dalam sejarah terbentuknya Kepulauan Indonesia, gempa dan tsunami pernah terjadi karena bergeraknya lempeng tektonik. " Wilayah Indonesia memang rawan gempa," lanjut dia.
 Sutopo Purwo Nugroho   @Sutopo_PN  
3) Memang benar ada potensi gempa megathrust di Selatan Jawa dan Selat Sunda. Tinggi tsunami 57 meter di Pandeglang adalah modeling tsunami dengan menggunakan skenario terburuk berdasarkan teoritis, yang waktu kejadiannya tidak dapat diprediksi secara pasti.
7:53 PM - Apr 3, 2018
Twitter Ads info and privacy 
3 dari 4 halaman

Memang Benar

Ada prediksi potensi gempa megathrust di selatan Pulau Jawa dan Selat Sunda. Tsunami setinggi 57 meter di Pandeglang itu merupakan modeling tsunami dengan menggunakan skenario terburuk berdasarkan teori.
"Yang waktu kejadiannya tidak dapat diprediksi secara pasti," tulis Sutopo.
Sutopo menambahkan, potensi tsunami tidak hanya terjadi di selatan Jawa. Beberapa wilayah yang masuk zona subduksi Indonesia memiliki tingkat kerawanan serupa.
Untuk itu, Sutopo meminta pemerintah daerah dan masyarakat meningkatkan mitigasi bencana. "Sosialisasi, penataan ruang, mitigasi, gladi, pendidikan kebencanaan perlu ditingkatkan. Yang penting kita harus siap," kata dia.
Prediksi tsunami besar tersebut sebelumnya disampaikan oleh ahli dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dalam prediksi itu disebut terdapat potensi megarhrust dengan kekuatan 8,8-9 sR yang bisa memicu tsunami 57 meter di selatan Jawa dan Selat Sunda.
4 dari 4 halaman

Geger Penemuan Ikan Aneh yang Diyakini Jadi Penanda Datangnya Tsunami

Dream - Tiga ekor ikan terdampar di pantai Filipina. Bagi masyarakat awam, peristiwapenemuan ikan bernama oarfish itu barangkali dianggap biasa saja.
Tetapi, bagi masyarakat di Pulau Mindanao, kemunculan ikan-ikan itu dianggap sebagai petanda datangnya gempa bumi. Sebab ikan itu dianggap sangat sensitif terhadap gerakan tektonik.
Bagi orang-orang Jepang, oarfish disebut dengan julukan 'utusan dari Istana Dewa Laut' lantaran sebelum terjadi tsunami dahsyat pada tahun 2011 warga lokal di sana melihat beberapa ikan ini terdampar di pantai.
Pakar ekologi, Kiyoshi Wadatsumi, kepada Japan Times pada 2010 mengatakan, " ikan laut dalam yang tinggal dekat dasar laut lebih sensitif terhadap gerakan sesar aktif dibanding yang hidup di permukaan laut."
Menurut laporan laman Mirror, ikan aneh bernama oarfish ditemukan tewas di sepanjang pantai negara itu. Padahal ikan itu biasanya hidup di kedalaman antara 200 dan 1.000 meter di bawah permukaan laut.
 Ikan Oarfish Ditemukan Warga
Ketiga ekor oarfish telah terdampar di sepanjang pantai utara Pulau Mindanao, yang terletak di bagian selatan Filipina, sejak 8 Februari 2017.
Ikan berbentuk pipih seperti papan dayung itu dapat tumbuh hingga lebih dari 17 meter.
Penemuan terbaru terjadi pada Sabtu pekan lalu. Ketika itu, penduduk setempat melihat ikan itu di sebuah pantai di kota Cagayan de Oro.
Oarfish yang ditemukan di kota itu berukuran panjang sekitar 4,5 meter. Saat ditemukan ikan itu masih hidup, namun akhirnya mati.
Sebelumnya, dua ekor oarfish terdampar di pantai Provinsi Agusan Del Norte di Pulau Mindanao pada 8 Februari lalu. Penemuan tersebut terjadi dua hari sebelum gempa bumi berkekuatan 6,7 Skala Richter melanda pulau tersebut.
Semoga Indonesia Terhindar Dari Bencana Amin
sumber :dream.co.id