Ternyata Indonesia RI Impor Cabai merah dari Negara-negara India dan Malaysia -->

Header Menu

Ternyata Indonesia RI Impor Cabai merah dari Negara-negara India dan Malaysia

 Jakarta - Indonesia impor cabai selama semester I-2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor cabai sepanjang Januari-Juni sebanyak 27.851,98 ton dengan nilai US$ 59,47 juta.



Angka itu meningkat jika dibandingkan dengan realisasi impor pada Semester I-2020 yang hanya sebanyak 18.075,16 ton dengan nilai US$ 34,38 juta. Cabai yang diimpor pemerintah pada umumnya cabai merah, termasuk cabai rawit merah.

Dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (13/8/2021), negara yang memasok cabai ke tanah air di antaranya India dengan volume impor sebanyak 24.606,32 ton yang nilainya mencapai US$ 52,65 juta. Nilai impor itu naik 53,14% atau US$ 34,38 juta jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Ada juga China yang memasok cabai ke Indonesia sepanjang Januari-Juni 2021, dengan volume impor sebanyak 3.062,54 ton yang nilainya US$ 6,11 juta. Nilai itu juga naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 5,46 juta, meskipun volume impornya turun yakni 3.425,33 ton.

Malaysia, Spanyol, dan Australia juga menjadi negara pemasok cabai ke Indonesia sepanjang Semester I-2021.

Secara rinci, volume cabai impor dari Malaysia sebanyak 76,1 ton atau turun 77,7% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 342,27 ton. Nilai impor dari Malaysia sepanjang Januari-Juni 2021 ini sebesar US$ 200.142.

Kemudian cabai yang diimpor dari Spanyol sebanyak 57,2 ton dengan nilai US$ 174.019 pada Semester I-2021. Realisasi tersebut turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana volumenya mencapai 79 ton dengan nilai US$ 213.299.

Lalu sepanjang Januari-Juni 2021, cabai impor dari Australia sebanyak 9,1 ton atau turun 48,56% dari periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 17,69 ton. Dengan nilai impor sepanjang Januari-Juni 2021 sebesar US$ 75.219, lebih rendah dengan nilai impor tahun lalu yang sebesar US$ 118.043.

Di luar negara-negara di atas, sepanjang Januari-Juni 2021 Indonesia juga mengimpor dari berbagai negara lainnya dengan volume sebanyak 40,76 ton dengan nilai US$ 247.990.sumber finance detik.com


Oleh: Joko Intarto 


Kebangetan. Kalau datanya valid. Indonesia ternyata mengimpor lombok alias cabai dengan jumlah yang cukup fantastis.

Data yang beredar menyebutkan impor cabai terbesar berasal dari India. Disusul China. Ada pula yang diimpor dari Malaysia dan Spanyol.

Membaca informasi impor komoditas pertanian itu membuat saya gemas. Punya sawah subur. Punya tenaga kerja banyak. Impar-impor saja kerjanya.

Saya ingat dongeng pengantar tidur. Kisah tentang dua kerajaan besar. Yang satu tanahnya subur tapi penduduknya miskin. Yang satu tanahnya kering tapi penduduknya makmur.

Mengapa bisa begitu? Ternyata ada hubungannya dengan kecerdasan dan ethos kerja.

Orang cerdas dan rajin selalu ingin membuat sendiri. Menanam sendiri. Mau capek. Dari capek itulah terjadi perputaran uang. Sampai ke petani-petani di desa.

Orang bodoh dan malas pilih membeli. Cukup tulis order, barang datang. Tak perlu tahu dari mana asal barang dan siapa yang menanamnya.

Sayangnya jabatan bisa mengubah orang cerdas tiba-tiba jadi bodoh. Kehilangan peluang dianggap impas dengan kompensai bantuan sosial yang juga dikorupsi.(*)sumber portal islam